Secangkir kopi Anda tidak muncul begitu saja sebagai bubuk siap seduh atau biji kopi kecoklatan mewangi yang sudah Anda kenal. Kopi harus melalui banyak tahapan sebelum mencapai bentuk biji dan siap Anda seduh. Biji kopi adalah hasil dari pemetikan, pengupasan, penjemuran, pengeringan, penggilingan, dan penyangraian. Kenali tahap-tahapnya agar Anda semakin bisa mengenal lebih dekat secangkir kopi kegemaran Anda.
Tahapan Pengolahan Kopi
Berikut adalah tahapan singkat dan umum mengenai pengolahan kopi mulai dari bentuk mentahnya hingga ke bentuk siap minum:
Penanaman dan Panen
Kopi biasanya ditanam di daerah dataran tinggi; bibitnya pertama ditanam dulu di pot individual yang harus dinaungi. Kopi biasanya ditanam saat musim hujan. Untuk panennya, ada yang menerapkan sistem borong (semua dipanen bersamaan) atau sistem selektif (hanya memilih buah kopi paling merah dan matang dalam periode tertentu); yang terakhir biasanya digunakan untuk memanen kopi Arabika.
Pemroresan dan Pengeringan
Kopi bisa diproses dengan cara kering dimana biji kopi dijemur sambil dibolak-balik dan ditunggui; atau cara basah dimana biji kopi dipisahkan dari lapisan-lapisan luarnya lewat serangkaian metode pencucian dan perendaman dalam bak fermentasi. Setelah itu, biji kopi dari proses basahharus dijemur hingga kering. Pengeringan bisa di bawah matahari atau dengan mesin pengering.
LIHAT JUGA: Berbagai Proses Pengolahan Kopi
Pemilihan Biji Kopi
Setelah biji kopi bersih dari lapisan kulit tanduk, biji-biji ini dipilah-pilah berdasarkan ukuran dan beratnya. Selain itu juga ada pengecekan seandainya ditemukan cacat pada biji kopi tersebut. Proses pemisahan bisa dilakukan dengan tangan atau mesin, namun ada beberapa negara yang menggunakan kedua cara tersebut. Setelah dipisahkan sesuai kelas dan kualitasnya, biji kopi siap diekspor dan diluncurkan ke para pemilik industri kopi.
Pencicipan
Sebelum kopi diproduksi atau ditawarkan ke konsumen, penguji cita rasa atau cupper di industri kopi punya tugas penting mengklasifikasikan biji kopi ini sesuai rasa, aroma, wangi dan sebagainya dengan menggunakan metode cupping. Metode ini memungkinkan untuk memberitahu cupper tentang kualitas dan pengelompokan kopi. Cupping dilakukan dengan cara menyiapkan sampel dalam cangkir-cangkir khusus dan kopi dinilai berdasarkan standard-standard pengujian yang ada.
LIHAT JUGA: Sekilas mengenai Kopi Cupping
Penyangraian dan Penggilingan Kopi
Kopi harus disangrai terlebih dahulu sebelum diseduh. Proses penyangraian kopi merupakan salah satu proses terpenting. Kopi harus disangrai dengan seksama agar hasil sangraian merata dan optimal. Setelah itu, kopi yang disangrai didiamkan (resting)—minimal selama 8 jam—sebelum digiling. Setelah didiamkan, barulah kopi digiling untuk bisa diseduh dan diekstraksi dengan baik. Ada yang digiling secara kasar dan ada yang sangat halus, bergantung pada hasil akhir produk yang diinginkan.
Semua proses tersebut menghasilkan kopi yang kini Anda minum. Dengan mengetahui urutan pengolahannya secara garis besar dan singkat, kini Anda pun bisa kenal lebih dekat dengan kopi.
________________________
Disadur dari: http://bincangkopi.com/dari-kebun-ke-cangkir-pengolahan-kopi/
Gambar adalah saat penjemuran kopi sirsah (liberica/liberika) oleh petani kopi tradisional. Terlihat buah kopi dijemur sebelum digiling terlebih dahulu, setelah selesai penjemuran baru kemudian digiling untuk mengupas kulit dan daging buah dari bijinya. Lalu, bisa diproses lebih lanjut seperti penyangraian, atau disimpan dalam bentuk biji mentah (green bean), namun para petani tradisional biasanya lebih mengutamakan cara penyimpanan pra-penggilingan agar aroma lebih terjaga. Demikian cara pengolahan kopi sirsah secara tradisional oleh masyarakat Kediri, Jawa Timur. (Penyadur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar